Pasar keuangan global terus berayun bolak-balik di tengah ketidakpastian mengenai dampak sebenarnya pada perekonomian berbagai negara yang menjadi sasaran kenaikan tarif impor oleh Donald Trump, yang telah memicu tindakan balasan sebagai tanggapan.

Musim laporan pendapatan perusahaan di AS pada musim semi ini berjalan relatif baik. Secara keseluruhan, perusahaan melaporkan hasil yang positif, yang seharusnya menanamkan optimisme di kalangan investor. Namun, hal ini belum diterjemahkan menjadi pergerakan naik yang konsisten dalam indeks. Fokus yang terus-menerus pada tarif impor yang didorong oleh presiden AS tetap menjadi alasan utama, karena Trump terus menggunakan taktik geopolitik agresif untuk memaksa mitra dagang utamanya menanggung biaya pemulihan ekonomi Amerika. Meskipun demikian, pasar saham berhasil tetap bertahan, seperti yang ditunjukkan oleh pendapatan perusahaan, tetapi data aktivitas ekonomi terbaru—khususnya di sektor manufaktur—tidak banyak menginspirasi optimisme lebih lanjut.

Rilis data PMI hari ini untuk sektor manufaktur dan jasa sangat patut diperhatikan. Menurut prediksi konsensus, PMI Manufaktur AS diperkirakan melambat dari 52,7 menjadi 51,9 pada bulan Maret. Namun, indeks tersebut masih diproyeksikan tetap di atas ambang batas 50 poin, menandakan berlanjutnya ekspansi dalam ekonomi riil AS. Sementara itu, PMI Jasa diperkirakan naik dari 51,0 awal menjadi 51,2, yang juga akan menjadi tanda positif—dengan asumsi angka-angka tersebut memenuhi atau melampaui ekspektasi.

Masalah tarif impor tampaknya mendekati puncaknya, dengan tanggal 2 April sebagai batas waktu bagi Trump untuk menerapkan bea impor besar-besaran yang dijanjikannya. Menariknya, kontrak berjangka tiga indeks saham utama AS dibuka dengan celah naik hari ini, menunjukkan bahwa pasar telah memperhitungkan topik tarif impor. Pada saat yang sama, para investor percaya bahwa Trump mungkin tidak akan melanjutkan tarif tersebut. Seperti yang disebutkan sebelumnya, tujuannya adalah untuk menekan mitra dagang agar membayar lebih daripada yang dilakukan AS, sehingga mengurangi defisit perdagangan dan meringankan beban fiskal—langkah-langkah yang tentunya akan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.

Jika laporan PMI hari ini memenuhi atau melampaui ekspektasi, mereka dapat memberikan dukungan lokal untuk pasar saham AS, yang juga dapat menguntungkan indeks ekuitas global. Dan jika tarif 2 April ditunda atau dilunakkan, rebound di pasar saham AS minggu ini dapat berubah menjadi rally yang lebih signifikan, disertai dengan kenaikan kuat dalam indeks saham utama.

Skenario ini tampaknya realistis, asalkan data PMI menunjukkan momentum positif. Itu akan membantu menenangkan ketakutan investor terhadap resesi mendatang di ekonomi AS.

Prediksi Hari Ini:

#SPX

Kontrak CFD untuk futures S&P 500 dibuka dengan celah naik hari ini, menandakan prospek pasar yang positif menjelang rilis laporan PMI utama. Jika data sesuai harapan atau menunjukkan pertumbuhan lebih lanjut, kontrak ini mungkin akan naik. Penembusan di atas level resistance pada 5.711,85 dapat menyebabkan peningkatan menuju 5.773,65, dengan titik masuk yang disarankan pada 5.721,47.

#NDX

Untuk futures NASDAQ 100, kontrak CFD juga dibuka dengan celah naik, yang mencerminkan ekspektasi optimistis seputar data PMI utama hari ini. Jika angka-angka tersebut memenuhi atau melebihi prediksi dan menunjukkan momentum naik, ini dapat meningkatkan permintaan terhadap kontrak tersebut. Target potensial dapat ditetapkan pada 20.239,80 setelah menembus resistance di 19.946,00, dengan titik masuk yang disarankan pada 19.977,00.